Masih Banyak Muslim Yang Mempercayai Ilmu Perdukunan

Posted: Maret 28, 2013 in Uncategorized

sihir-perdukunan

EDISI : 018

26 Maret 2013

Pengasuh  : Prof. Dr. KH Salim Badjri 

assalamuallaikum wr wb….

Banyak diantara manusia belum memahami tujuan beragama, tujuan beragama adalah untuk mencari kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. Tetapi bahkan masih banyak yg belum memahaminya, sehingga banyak yang mendatangi tempat-tempat pengajian atau seorang ustadz dijadikan guru spiritual untuk masalah kehidupan dunia. Ada yg bertujuan agar usahanya maju, ada juga kalau pejabat agar karirnya cepat naik. Pada umumnya pengajian atau guru-guru spiritual tsb memberikan bacaan-bacaan ayat Al Qur’an atau dzikir-dzikir untuk memajukan usaha atau peningkatan karir. Hal semacam ini terjadi penyalahgunaan, bacaan-bacaan tsb adalah ibadah untuk memperoleh imbalan pahala di akhirat kelak. Adapun untuk kemajuan usaha atau peningkatan karir harus memahami bidang yg akan digelutinya, kemudian menumbuhkan semangat dan memohon do’a kepada Allah agar harapannya dapat terwujud. Seperti yg dilakukan oleh orang-orang non Islam dengan modal ilmu, semangat dan jujur, tidak membaca apapun rata-rata usahanya berhasil. Kiranya umat Islam tidak lagi meyakini sesuatu untuk keberhasilan mas’alah keduniaan, kecuali atas dasar perintah Allah dan Rasul karena khawatir bisa menjadi musyrik.

Dalam Q.S.10:66. Allah swt Berfirman :

أَلا إِنَّ لِلَّهِ مَن فِى السَّمٰوٰتِ وَمَن فِى الأَرضِ ۗ وَما يَتَّبِعُ الَّذينَ يَدعونَ مِن دونِ اللَّهِ شُرَكاءَ ۚ إِن يَتَّبِعونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِن هُم إِلّا يَخرُصونَ

“Ingatlah, Sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga”.

Umat Islam berbeda dengan umat  lainnya, umat Islam mempunyai bimbingan wahyu Ilahi yg masih asli, tindak tanduknya tidak boleh bersifat praduga, harus yakin dari wahyu Ilahi. Sebagaimana pendapat Imam Al Zamakhsyari, dalam kitabnya Tafsir Al Kasysyaf,  juz 2, halaman 244. :

إن يتبعون إلاظنهم أنهاشركاء. وإن هم إلايحرصون يحزرون ويقدّرون أن تكون تقديرا باطلا

“Mereka hanya mengikuti praduga ada sekutu-sekutu (bersama Allah), ini adalah dugaan dan ketentuan yg bathil”.

Karenanya tidak boleh menduga-duga, kalau membaca ayat ini atau dzikir itu, bisa sukses, hal semacam ini bisa menyesatkan, kecuali ada dalil dari ayat atau hadits yg memerintahkan. Sedangkan Allah senantiasa menyediakan rizki bagi hamba-hambaNya yg selalu berusaha dengan sungguh-sungguh dan memenuhi syarat walaupun hambaNya muslim atau kafir.

Dalam Q.S. 30:37. Allah swt Berfirman :

أَوَلَم يَرَوا أَنَّ اللَّهَ يَبسُطُ الرِّزقَ لِمَن يَشاءُ وَيَقدِرُ ۚ إِنَّ فى ذٰلِكَ لَءايٰتٍ لِقَومٍ يُؤمِنونَ

“Dan Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman”.

            Dalam ayat tsb tidak disebutkan yg akan dilapangkan rizkinya muslim atau kafir, atau yg membaca ayat-ayat atau dzikir-dzkir, tetapi yg dikehendakiNya, berarti yg sungguh berusaha, bagi yg bermalas-malasan rizkinya akan sempit. Barangkali ini penyebab umat Islam mundur dari berbagai segi, karena selalu bersifat peraduga dan angan-angan, sehingga  santai dan bermalas-malasan. Sedangkan orang-orang non Islam mempunyai semangat yg tinggi, dan kerja keras. Padahal dalam Al Qur’an, Allah menawarkan kepada ummat Islam maunya apa, kalau mau keduniaan, Allah akan memberinya, asalkan mau berusaha dan ikhtiar dengan semangat, kalau mau akhirat, Allah akan memberinya, asalkan bisa menumbuhkan iman.

Dalam Q.S.3:145 Allah swt Berfirman :

وَمَن يُرِد ثَوابَ الدُّنيا نُؤتِهِ مِنها وَمَن يُرِد ثَوابَ الءاخِرَةِ نُؤتِهِ مِنها ۚ وَسَنَجزِى الشّٰكِرينَ

“Siapa menghendaki pahala (imbalan) dunia, niscaya Kami berikan kepadanya, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur”.

Tetapi Allah mengajarkan kepada umat Islam, agar mengambil dua-duanya. Dunia harus baik, akhirat juga harus baik.

Dalam Q.S.2:201 Allah swt Berfirman :

وَمِنهُم مَن يَقولُ رَبَّنا ءاتِنا فِى الدُّنيا حَسَنَةً وَفِى الءاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنا عَذابَ النّارِ

“Dan diantara mereka ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka”.

Bersambung ………

Ikuti KAJIAN TAFSIRnya DI HARI JUM’AT MALAM & SABTU PAGI di

MAJLIS TA’LIM “ASY-SYAFI’I”

Jl. Pekarungan Panjunan Cirebon Telp. (0231) 203854 HP. 082116222138

Tinggalkan komentar