BANYAK MUSLIM MENJADI FASIK KARENA INGKAR JANI

Posted: April 12, 2013 in Uncategorized

EDISI 20

12 April 2013

fasiq

assalamuallaikum warrahmatullahi wabarrakatuh…

Setiap manusia tidak bisa menjadi muslim, tanpa membaca dua kalimat syahadat, dua kalimat syahadat merupakan ikrar janji bagi setiap muslim yang direalisasikan dan dilestarikan dalam setiap shalat dikala membaca tasyahud. Ikrar ini sangat formal dan harus dibuktikan sebagai janji, karena dalam shalat tersebut menunjukkan seorang hamba sedang berbisik-bisik dan bermunajat kepada khaliknya sambil menelunjukkan jarinya dalam keadaan sadar. Ikrarnya, saya menyaksikan tidak ada Tuhan, hanya Allah, berarti siap melaksanakan isi Al Qur’an tiga puluh juz, dan saya menyaksikan nabi Muhammad hamba Allah dan utusanNya, berarti siap pula melaksanakan ajaran nabi Muhammad saw dalam hadits yang shahih. Tetapi kata Allah sebagian besar manusia ingkar janji, bahkan kebanyakan menjadi fasik.

Allah swt berfirman dalam Qs. 7:102.

وَما وَجَدنا لِأَكثَرِهِم مِن عَهدٍ ۖ وَإِن وَجَدنا أَكثَرَهُم لَفٰسِقينَ

“Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik”.

Dalam ayat tersebut, kata Allah sebagian besar mereka menjadi fasik karena tidak mampu menepati janji untuk mengamalkan isi al Qur’an dan al Hadits. Karena kebanyakan diantara mereka cenderung mengikuti kehendakhawa napsu yang didorong syaithan, kemudian mengikuti tradisi-tradisi peninggalan agama agama terdahulu yang di Islamisasi, tanpa disadari pengamalannya menjadi singkritisme, nampaknya menjadi indah.

Allah swt berfirman dalam Qs. 35:8.

أَفَمَن زُيِّنَ لَهُ سوءُ عَمَلِهِ فَرَءاهُ حَسَنًا ۖ فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشاءُ وَيَهدى مَن يَشاءُ ۖ فَلا تَذهَب نَفسُكَ عَلَيهِم

حَسَرٰتٍ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَليمٌ بِما يَصنَعونَ

“Maka apakah orang yang dijadikan (setan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh setan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.

Kalau kata Allah sebahagian besar manusia menjadi fasik, karena ingkar janji. Kita harus berhati-hati jangan sampai kita berada didalamnya. Perlu mengadakan introspeksi dari berbagai kekurangan, dan harus bisa memenuhi janji yang bersifat Islami, baik dari segi aqidah, ibadah dan muamalah, berdasarkan dalil dari al Qur’an dan Hadits yang shahih, tidak lagi bercampur dari tradisi-tradisi dari luar Islam. Sebab predikat fasik itu sangat mengerikan, tanpa disadari fasik menjadi munafik.

Allah swt berfirman dalam Qs. 9:67-68

المُنٰفِقونَ وَالمُنٰفِقٰتُ بَعضُهُم مِن بَعضٍ ۚ يَأمُرونَ بِالمُنكَرِ وَيَنهَونَ عَنِ المَعروفِ وَيَقبِضونَ أَيدِيَهُم ۚ نَسُوا

اللَّهَ فَنَسِيَهُم ۗ إِنَّ المُنٰفِقينَ

 هُمُ الفٰسِقونَ

وَعَدَ اللَّهُ المُنٰفِقينَ وَالمُنٰفِقٰتِ وَالكُفّارَ نارَ جَهَنَّمَ خٰلِدينَ فيها ۚ هِىَ حَسبُهُم ۚ وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ ۖ وَلَهُم عَذابٌ مُقيمٌ

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela’nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.”.

Dalam hal ini tentunya kita perlu tahu, apa fasik itu. Fasik ialah orang muslim berbuat buruk, atau keyakinannya menyimpang dari ajaran Islam, baik aqidah, ibadah maupun muamalah, mengikuti cara-cara agama diluar Islam yang di Islamisasi atau yang bersifat tradisional. Jadi istilah muslim, pengamalannya baik dari segi aqidah, ibadah, maupun muamalah, sepenuhnya harus dari Allah (al Qur’an) dan Rasul (hadits yang shahih). Kartenanya seorang muslim kalau ingin selamat dunia akhirat, sebelum datang jemputan Malaikat Izroil, harus selalu introspeksi tentang prilaku untuk tidak melanggar larangan Allah dan Rasul demikin juga tentang aqidah, ibadah dan muamalah harus berdalil dari Allah dan Rasul, kalau tidak, kesemuanya harus ditinggalkan dan segera bertaubat, demikian juga bila terjadi pelanggaran. Agar tidak menjadi muslim yang fasik, khawatir menjadi munafik. Karena siksanya sangat berat.

Allah swt berfirman dalam Qs. 48:6

وَيُعَذِّبَ المُنٰفِقينَ وَالمُنٰفِقٰتِ وَالمُشرِكينَ وَالمُشرِكٰتِ الظّانّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوءِ ۚ عَلَيهِم دائِرَةُ السَّوءِ ۖ

وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيهِم وَلَعَنَهُم وَأَعَدَّ لَهُم جَهَنَّمَ ۖ وَساءَت مَصيرًا

“Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang Amat buruk dan Allah memurka dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. dan (neraka Jahannam) Itulah sejahat-jahat tempat kembali”.

( Prof. Dr. KH Salim Badjri )

 

Tinggalkan komentar